Maulid dan Kebudayaan
Oleh: Matroni Muserang* Maulid dan Rasulullah tidak akan lepas dari perubahan sosial (social change). Maulid dan Rasulullah tidak akan pernah lepas dari kebudayaan. Maulid dan Rasulullah tidak akan pernah lepas dari kemanusiaan, ketika seperti itu, Maulid dan Rasulullah sangat membutuhkan ruang atau konteks dimana Maulid dan Rasulullah berbicara tentu makna pun pasti berbeda. Ketika demikian, mengapa harus ada saling menuding, saling kafir-mengkafirkan, saling sikat di antara sesama manusia dan sesama muslim? Apakah seperti itu makna Islam? Pertanyaan ini mengajak kita untuk menyadari bahwa pikiran dan pemikiran saling berpaut untuk menciptakan kedamaian. Menciptakan dialog yang cerdas dan mencerdaskan kemanusiaan. Sudah dapat dipastikan semua umat Islam setiap bulan Maulid merayakannya, karena bulan ini merupakan bulan dimana manusia yang bernama Nabi Muhammad Saw ada untuk umat manusia. Tidak heran jika umat Islam menyambutnya dengan bershalawat ria untuk men...