Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Memuisikan Madura di Tengah Gejolak Agraria

Oleh: Matroni Musèrang* Bermula dari Jakarta pesan via WatsApp dari teman sekaligus guru saya untuk bincang-bincang sastra tentang antologi puisi pribadinya Tanah Air Puisi, Air Tanah Puisi (2016). Saya pun mengiyakan, di samping Gapura masih haus akan pengetahuan sastra, juga beliau sosok yang kurindukan, sebab selama 10 tahun saya di Yogyakarta rumah beliau merupakan tempat saya belajar, berkumpul dengan penyair-penyair Yogyakarta, termasuk tidur dan makan di rumah beliau. Beliau sebelum pindah ke Jakarta, rumah yang berdempetan dengan cerpenis Indonesia Joni Ariadinata di pinggir kali Bedok tempat saya kenal dengan Satmoko Budhi Sentosa, Iqbal Saputra, Sule Subaweh, Anes Prabu, Dian Hartati, Komang Pak Darus. Di tepian kali itulah awal mula berumah di Yogjakarta. Kenangan-kenangan itu lahir kembali, untuk itulah agenda Tanah Air Puisi, Air Tanah Puisi karya Mahwi Air Tawar akhirnya harus dipadukan antara Air, Tanah dan Puisi yang bertempat di aula Majelis Wakil Cabang (MW

Memperebutkan Agama di Tengah Orang Beragama

Oleh: Matroni Musèrang* Aksi bela Islam, aksi bela agama, dan sederet aksi-aksi keagamaan bermunculan di Negara yang mayoritas sudah jelas-jelas beragama. Apa yang salah dari keberagamaan masyarakat Indonesia? Sehingga harus diagamakan kembali? Penting kemudian saya ingin memiliki sikap, sikap ini saya kira patut untuk semua orang yang beragama yaitu memperkuat masing-masing mental keagamaannya, saya pribadi Islam ASWAJA tentu harus kuat dengan ke-Aswaja-an saya, sehingga jika ada teman diluar Aswaja untuk berdiskusi dan bertukar wacana kita tetap tidak keluar dari garis ke-Aswajaan. Artinya jika ada orang yang dari sesepuh NU sementara anak dan cucunya beralih ke yang lain, maka dapat dipastikan bahwa mental ke NU annya kering dan keropos. Sama halnya jika orang Muhammadiyah beralih ke NU, berarti orang Muhammad tersebut keropos dalam wacana ke-Muhammadiyahannya. Yang penting dalam beragama adalah memperkuat mental, baik wacana global maupun nasional dan tentu ini harus dib