Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Bendera Merah Putih

  Tadi sore saya naik motor menuju desa Banjar Barat Kecamatan Gapura kabupaten Sumenep Jawa Timur, sambil lalu saya berpikir bahwa sekarang bulan Agustus, bulan sejarah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan dengan bendera warna merah dan putih. Saya iseng menghitung jumlah bendera yang berkibar di rumah tepi jalan. Dari desa Gapura Timur sampai Banjar Barat ada 15 rumah yang mengibarkan bendera merah putih. 7 desa hanya 15 rumah yang mengibarkan bendera, ini yang membuat saya berpikir, pertama mungkin mereka tidak membeli bendera, kedua tidak ada hubungan emosional dengan bendera, ketiga karena memang tidak paham sejarah bendera, ke empat bendera bukan jaminan cinta tanah air. Tapi dalam hati saya berharap semoga semarah bendera yang berjumlah 15 itu menjadi pemicu, bagi saya penting mengibarkan bendera, minimal bagi anak kecil dibawa umur untuk memperkenalkan warna, sebelum anak kecil itu tahu warna lain selain warna merah dan putih. Saya di rumah pun mengibarkan itu untuk me

Menjadi Guru Edukatif

Gambar
  Oleh: Matroni Muserang*   Jadi guru itu jangan gampang marah (baper), kasian muridnya yang jadi korban   Pendapat ini saya ambil dari pesan WhatsApp teman dari KH Fuad Noer Hasan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur. Sudah saatnya dan sewajarnya guru menjadi pembimbing dan pendamping siswa, sebab siswa kata Ki Hajar Dewantara adalah sebuah kehidupan yang akan tumbuh menurut kodratnya   sendiri. Oleh karenanya pendidikan bagi siswa menurut Ki Hajar Dewantara pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam, zaman, dan masyarakat. Sedangkan menurut Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab A dabul ‘Alim wal Muta’llim ada empat belas etika guru kepada siswa, namun saya tidak akan menulis semuanya, tapi saya akan mengutip bahwa guru edukatif itu tidak punya niat untuk memarahi apalagi dihukum, akan tetapi menjadi edukatif selalu bersikap ramah, semangat da

Kiai Sanhaji

Kiai Sanhaji   Kiai yang dikenal sederhana, biasa dipanggil Kiai Haji, malam Sabtu tanggal 6 Agustus 2021 malam saya dan Wifi sowan dalam rangka pamit Majelis Dzikir dan Shalawat ditaruk di mushallah miliknya. Awal pembicaraan saya memulai sebagai pengantar dan beliau langsung mengiyakan acara MDS ini di taruh di mushallah beliau. Namun saya ingin bercerita bahwa ternyata beliau sebagai sosok aktivis di masa mudanya, tahun sekitar 1987an beliau sudah menjadi motor halal bihalal yang diselenggarakan di pendopo kecamatan di saat acara-acara waktu itu jarang diberi ijin, bahkan beliau mengadakatan acara di batuputih didatangi 9 polisi untuk membubarkan acara tersebut, tapi dengan kecerdasan beliau acara tersebut berjalan dengan lancar. Saya dan wifi pun ngobrol akhirnya beliau bercerita saat dipondok yang sering dipanggil Kiai Tsabit untuk mendengarkan tentang ke NU an. Dari sinilah kemudian ngobrol dengan beliau memanjang sampai satu jam-an. Saya akan bercerita apa yang menarik m