Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Merayakan “Kematian Ta’lim Bil Isyarah”

Gambar
  Oleh: Matroni Muserang*   Salah satu tanda bahwa ta’lim bil isyarah itu mati pertama tokoh agama yang tidak mengindahkan nilai-nilai keagamaan, kedua tokoh pendidikan agama islam tapi tidak mengamalkan nilai-nilai keberislaman, ketiga tokoh yang tidak mengindahkan Undang-Undang Negara sebagai rumah bersama. Ke empat tokoh yang mengagung-agungkan keturunan dan identitas sosialnya. Ke lima tokoh yang egois terhadap ilmu dan pengetahuan lain selain kitab klasik. Mari kita diskusi bersama dan tulisan ini tentu jauh dari sempurna karena saya akan refleksikan lima hal ini sependek pengetahuan saya, pertama tokoh agama yang tidak mengindahkan nilai-nilai keagamaan contohnya di dalam ajaran agama tentang jujur, tidak sombong, akan tetapi faktanya banyak di antara kita yang tidak jujur, tidak jujur ini bisa saja terjadi dimana saja, baik dalam laporan keuangan, cara membuat RAP, tidak jujur pada diri sendiri artinya sudah tahu salah masih saja dilakukan, sudah tahu lapar tidak makan

Darurat Keteladanan = Merayakan Kematian

Gambar
  Oleh: Matroni Musèrang   Masyarakat kini ada dipusaran keterbukaan, sehingga masyarakat pelosok pun dengan muda mengakses informasi tanpa batas. Dengan tanpa batas kita mengakses, tanpa batas pula daya konsumsi informasi menjadi asupan harian. Akhirnya asupan itu sebuah keniscayaan. Akibatnya ada yang lupa makan, lupa mengerjakan Pekerjaan Rumah, bahkan lupa shalat dan keterlupaan-keterlupaan yang lain. Ini benih awal “kematian” itu, kita tidak lagi peduli akan hal-hal yang sifatnya immateri, karena di kepung materi yang menjanjikan dan diagungkan bahkan dituhankan. Oleh karena itu, siapa yang bertanggungjawab atas hal ini, tentu ini masalah bersama, kalau lebih khusus tentu kita membutuhkan sosok yang mampu memberikan uswah (keteladanan) bagi masyarakat, kalau di pondok keteladanan bagi santri, kalau di sekolah keteladanan bagi siswa, kalau perguruan tinggi keteladanan bagi mahasiswa. Kalau kita cek, akhir-akhir justru kita dikagetkan dengan perlakuan dan pelecehan seksual di