NU dan Tambang
Oleh: Matroni Muserang* Saya hidup dari lingkungan Nahlatul Ulama (NU) yang sejak kecil di didik orang tua untuk selalu dekat dengan tanah. Sejak Mts saya sudah biasa membawa letong ke ladang, orang tua saya petani dan petuak sampai saya lulus S2, karena setelah tahun 2019 orang tua tidak mampu lagi bekerja karena covid. Saat bapak bertani, saya selalu dibawa ke sawah dan ladang sekadar membajak dan menanam padi, jagung dan kacang tanah. Hidup di kampung, yang jauh dari ambisi kekuasaan dan politik itulah yang membawa saya harus belajar lebih serius bahwa ilmu itu untuk membawa manusia pada puncak cahaya, sementara kekuasaan atau jabatan membawa manusia pada puncak kepuasan. Dari sini penting untuk membedakan paradigma kita dalam melihat posisi manusia. Sebagai contoh, viralnya seorang K.H Ahmad Fahrur Rozi (Gus Rozi) sebagai anggota dewan Komisaris PT. Gag Nikel, perusahaan tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Secara pribadi saya tentu hormat kepada id...