Oleh: Matroni Musèrang* Falsafah hidup orang Madura mencakup konsep penghormatan kepada orang tua, guru, dan pemerintah, serta nilai-nilai kerja keras dan saling tolong-menolong, inilah nilai substansi dari falsafah hidup orang Madura. Makna penghormatan untuk saat ini bukan hormat hanya bermakna fisik, karena memiliki jabatan struktural, akan tetapi penghormatan itu ada lantaran kita memiliki nilai falsafah keseharian yang lahir dari kebudayaan masyarakat Madura, misalnya karakter keras. Pembawaan keras dalam peribahasa ini tidak semata-mata mengacu pada sifat kekerasan fisik, apalagi dengan menggunakan senjata tajam (celurit dan keris). Keris disini penting dipahami sebagai representasi dari prinsip kebenaran dalam konteks keilmuan. Keris yang secara fisik berupa besi berlekuk panjang dan lancip merupakan penggambaran sebuah kebenaran yang hakiki (substansial) yang didalamnya mengandung nilai-nilai kebudayaan. Kebenaran hakiki dan tidak terbantahkan d...
Matroni nama Pena dari Matroni Muserang lahir dan besar di Sumenep, pengajar filsafat di STKIP PGRI Sumenep, buku antologi puisi “Aku dan Pintu, 2020”. Tahun 2017 di undang temu sastrawan Asia Tenggara (MASTERA) puisi. dan penulis puisi antologi bersama. BUKU 1. Aku dan Pintu (antologi puisi, 2020) 2. Falsafah dan Ziarah Kebudayaan (kumpulan esai, 2023) BUKU ANTOLOGI PUISI 1. Madzhab Kutub (2010) 2. Suluk Mataram (50 penyair Membaca Yogya, 2012) 3. Sauk Seloko (bunga rampai pertemuan penyair nusantara VI, 2012) 4. Satu Kata Istimewa (2012) 5. Di Pangkuan Yogya, (2013) 6. Sebab Cinta (2013) 7. Lintang Panjer Wengi di Langit Yogya (2014) 8. Negeri Langit (negeri poci 5, 2014) 9. ...
Oleh: Matroni el-Moezany* Tentunya kita semua tahu bahwa kalau berbicara kelebihan, pasti semua di dunia ini memiliki kelebiha dan kekurangan, tapi di sini penulis tidak ingin melihat kekurangan dalam setia sesuatu, agar kelebihan selalu berpihak kepada kita. Sastra dalam hal ini adalah puisi merupakan ekspresi kreatif dari renungan sastrawan terhadap kehidupan masyarakat, jadi yang menjadi terekspresi bisa berupa hiburan, pencerahan, komentas atas situasi, rangkuman, potret keadaan, karikatur, symbolisme, ekspresi tragedy atau tragis dengan mini kata pertunjukan. Jadi dalam hal ini sastrawan melahirkan ide-ide pencerahan dan pembaruan. Kelebihan puisi yang bersumber pada imajinasi terletak pada kemampuannya tidak hanya menjadi model identifikasi, tapi juga bagaimana mendorong kita membuat konstruksi mengenai “aku” lebih luas dari kerangka model-model psikologi. Puisi adalah sebuah pesta atau “perayaan” dari realitas. Filsafat adalah discovery , yang lalu dipresentasikan...
Komentar