Seperti Senja

seperti senja
aku pun lelah
seharian meratapi kata
untuk kusuguhkan pada puisi
lalu, tidur bersama malam, tapi

puisi yang kusandangkan
tak lepas dari kejaran waktu
untuk terus mengisi ruang kosong di matamu

keresahan seperti senja
penderitaan juga seperti senja
aku tak kuasa mengeja puisi manja
sementara aku tetap terus mengisi semesta
walau jiwa ini rasanya terurai oleh lancip
sinar matahari yang tak kubayangakan sebelumnya

pisau, tajam, katamu, tapi
tak setajam puisiku pada semesta
yang menusuk-nusuk tuhan
pada tumbuhan yang masih segar
pada luka babad-babad lalu

sepertinya luka sejarah
masih seperti senja
yang belum usai kau selesaikan hanya dengan kata, tapi
juga dengan langkah-langkah perputaran keresahan
dan ramuan rasa, sebab tidak mudah
untuk menghilangkan sinar yang masih dalam ratapan mata

Yogyakarta, 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura