Ruang Sunyi

Sajak-sajak: Matroni el-Moezany*

Ruang Sunyi

Padahal aku sudah tanya
"mengapa rumah ini sunyi"
kerumunan gelap
kulihat perawan kunang-kunang berkata
"aku sedang mencarimu"

Benang memicu sejarah
berdandan
menghias elok wajahmu

Aku terasa tetap hampa tanpa sinar
walau secercaha bayang
mengelupas kata sunyi

Matahari aku rindu
pada kelopak bunga layu
di tangan lembut
kesunyian itu

Aroma yang kau kasih
membuat gelap jadi samar
dalam langkah jari kaki

Kebisingan terkuak
di ruang waktu
terkulai sengkarut lugu

Di tengah rumpun cerah
aku merayu tuhan
tak terimah seongkuk kata
karena nyawa singgah di ronggongan

Aku hanya geleng-geleng
di atas tumpukan masa
terjuntai di balik sukma kealpaan

Sudah memang susah
adakah "susah" yang tak selesai oleh kata
kemalangan di masa silam
kembali lahir
menampakkan lidahnya
untuk berkata
"aku sedang mencarimu"

Yogyakarta, 2007

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani