Lucunya Orang Hari Ini

 

Esai berangkat dari pengalaman saya selama tahun 2022. Menurut saya penting untuk direfleksikan bersama, sebab hal ini berkaitan dengan mental orang hari ini, tentu saya tidak akan menyebutkan nama dan dimana, nanti saya kena pasal undang-undang pencemaran nama baik, haha. Pengalaman pertama saat ada orang ini mendapat beasiswa sekitar 2 juta, karena ada yang mendampingi (orang dalam/karyawan), si dia tidak malu meminta secara terang-terangan bagian dari beasiswa tersebut, padahal si dia orang bergaji bulanan.

Kedua teman saya mendapat bantuan, berhubung karena si dia membantu di kantornya, maka si dia pun terang-terangan meminta bagian dengan menyebutkan angka, padahal si dia (karyawan) yang kewajiban dia membantu pelaksanaan pencairan bantuan. Dan ada pengalaman sama yang tidak saya sebutkan satu-persatu, di atas hanya contoh bahwa gaji itu tidak menjamin orang puas dengan gajinya, karena syukur tidak, karena tamak. Sebab saya punya satu pengalaman saat dapat bantuan dan ternyata 100% tidak ada potongan apa pun.

Pertanyaan yang kemudian muncul, mengapa orang-orang bergaji masih meminta pada orang yang jelas tidak punya gaji bulanan?

Mental-mental pengemis di NRKI masih bertumpu di ruang-ruang bergaji. Ada apa sebenarnya hal ini bisa terjadi. Kalau kita jawab menurut perspektif pendidikan, akan muncul jawaban bahwa mental mereka tidak terdidik. Jika mental ini tidak terdidik, akan memunculkan masalah baru, si dia akan berpikir bahwa setiap kegiatan yang dilakukan harus menghasilkan uang.

Contoh sederhana proyek paving dan pengaspalan di jalan setapak di kampung saya, saya berpikir andai bantuan proyek ini 100%, maka betapa kuat paving dan aspal. Pernah suatu saat, saya melihat sendiri jam 9 pengaspalan, jam 12 hujan, aspal langsung dihangut. Haha.

Melihat fenomena orang hari ini dibutuhkan pendidikan mental yang bagus, agar tidak menjadi orang ketika menjadi pejabat, ASN dan bergaji tidak berpikir meminta dan meminta. Dibutuhkan transformasi mental dan transformasi mindset.

 

 

Battangan. 14 Januari 2023.    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani