Catatan Kema Sastra Puisi Timur Daya
Oleh: Matroni Musĕrang*
Kema sastra
yang diadakan forum alumni al-Huda Gapura Timur selama dua hari kamis dan jumat
merupakan kegiatan yang bagus. Kegiatan ini diprakarsai dua orang penulis
nasional A.Faidi Rizal dan A.Warist Rovi dengan pemateri Khairul Umam, Si Fulan
K. Langka, Abdul Warist, A.Zainul Hasan dan saya sendiri dengan jumlah peserta
40. Tahun depan kema sastra cerpen, tahun depannya lagi kema sastra esai, tahun
depannya lagi kema sastra novel, semoga diberi waktu dan zaman oleh Tuhan Yang Kuasa,
tentu sponsornya Fokada, PCNUonline, Semenjak, yang numpang logo saja, tanpa
memberi dana, sebab sudah menjadi komitmen bersama bahwa kegiatan sastra adalah
kegiatan kemanusiaan.
Di tengah
pandemi dan keringnya “belajar” sastra kema sastra seperti hujan yang turun
membasahi, menumbuhkan benih-benih, yang mau menciptakan oksigen di pagi hari. Itulah
harapan kema sastra puisi kali ini. Kita hanya menanam benih sastra bagi
peserta, siapa tahu akan tumbuh subur dan berkembang. Penulis-penulis sastra di
masa depan nantinya.
Penulis yang
memiliki tradisi proses yang baik, pembaca yang baik. Dengan menjadikan proses
dan membaca sebagai fondasi, maka akan lahir pendekar-pendekar penulis yang tak
lekang oleh zaman. Yang tak buru-buru menjadi mau dianggap penulis. Sehingga
tema-tema yang ditawarkan dalam kema sastra puisi ini sederhana, mulai dari
mengenal puisi, sampai siasat meramu puisi.
Memang harus
ditanamkan sejak dini bahwa untuk menjadi penulis yang harus dilakukan pertama
kali adalah jadilah pembaca terlebih dahulu, lalu melatih menulis, sebab bakat
hanya 20% sisanya adalah berlatih secara terampil menjadi penulis sampai titik
penghabisan.
Komentar