Perempuan Sebelum Nabi Muhammad SAW Ada

 esai ini hasil pendengaran saya ketika mengikuti pengajian dalam rangka maulid Nabi Muhammad SAW di Madrasah Nasy'atul Muta'allimin Putri pada tanggal 28 Oktober 2020.

seperti biasanya ketika bulan maulid hadir, semarah shalawat dan peringatan pun dimana-mana dirayakan, baik di masjid, mushallah, pesantren, madrasah bahkan rumah-rumah penuh dengan lantunan shalawat, sebagai bentuk terima kasih kita sebagai ummat.

namun dalam peringatan di madrasah Nasa Putri ini mengundang penceramah Dr. KH Maimon Syamsuddin yang bercerita perempuan sebelum nabi Muhammad di utus sebagai nabi, bahwa yang sebenarnya harus banyak bershalawat kepada nabi adalah perempuan, mengapa? karena perempuan sebelum nabi datang dengan membawa Islam, perempuan tidak dianggap sebagai manusia, kenapa karena zaman itu perempuan seperti binatang yang boleh di jual belikan bahkan di tonton ke pasar untuk di jual bagi orang yang tidak punya uang belanja, jika tidak laku perempuan bisa di gadaikan. zaman dimana ada rental perempuan. bahkan kalau punya anak perempuan di kubur hidup-hidup, sebab anak perempupan itu pembawa bencana bagi keluarga, buat apa perempuan, di ajak perang tak bisa, di jaka kerja tak bisa, hanya membuat kekuarangan dan kemiskinan bahka jika perempuan haid di larang kontak dengan orang lain ia harus di isolosi.

bagaimana ketika Islam ada? kita lanjutkan pada esai selanjutnya walau anda semua tahu perempuan dan laki-laki sama dalam mendapatkan ilmu dan pengetahuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

SADAR, MENYADARI, KESADARAN

Matinya Pertanian di Negara Petani