Ombak Pantai Takerbui, Gersik Putih

mengunjungimu disuguhi desir angin kambing
yang merawat rumput di tepian ombak
gudang-gudang memintamu untuk menuai harapan
walau kesepian bahasa seringkali kau ilusi

ombak pantaimu melilit kerinduan petani garam
hujan menghujam bara yang kian ragam
angin deras menyerbu rambut dan tubuhmu
tambak udang, jalanan berbatu, pohon plembang
berdiri di tepian matamu yang malu di sapa angin
dan di dalamnya berdiri pabrik garam asin
:serupa keringatmu

walau keringat mengombak di pantai dadamu
batu-batu mengakar di kedalaman kepala
ombak pantai seperti biasa
menerpa angin dan menyapa cakrawala

dingin tentu merasuk ke tulang lututmu
menegangkan pori-pori
sementara luka kaki bergema di pelataran kotak-kotak garam

:ombak engkaulah pantaiku

Battangan, 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani