Ombak Pantai Lombang




setetes ombak menyeretku ke tengah samudera
menyelami karang-karang jiwa
memaknai laut yang membara
lantaran bibirnya tempias ke dasar bahaya

di tepi bulu alismu, Uliefa
aku menaiki perahu waktu
gelombang menerpa
gerimis menyapa

cemara yang mengganti bulu matamu
tak henti-henti aku elus
menerangi lampu cakrawala
dan menemani langit senja

ombak pantai lombang
kadang kau datang dengan tenang
kadang kau datang dengan perkasa
dan aku tak peduli pada penjaga dan penguasa
yang menyeretmu ke ladang sengsara

wajahmu putih, tubuhmu biru
kau pelihara ikan-ikan tongkol putih
yang segar dan terkenal enak
semoga kau tak mati di telan ambisi

ombakmu seputih ikan-ikan
cemaramu sehijau karapan

Battangan, Januari, 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Pentingnya Etika Memilih Guru dalam Keilmuan

Matinya Pertanian di Negara Petani