Ombak Pantai Kalianget

 
duduk di antara dua pantai
satu menuju talango
satunya menuju takerbui

menyeberangimu seperti menyeberangi seribu pulau di sumenep
menuju pantai-pantai kapital yang kini baru dimulai
pantai cahaya yang ternaman di kedalaman buta
pantai masa depan yang di isi dengan kesemrautan

sementara ombak melaju
menuju bibir waktu
tergerus wajah-wajah egois
luka batu mengakar di kedalaman karang-karang
mengakar di lubuk paling sunyi
dan menyimpan tetes barah yang tak terurai

kalianget….
ombakmu mulai tak ternilai
ia di gilas zaman yang kusam
bangunan kuno membias rasa sejarah
walau tak bermakna

ombakmu adalah pantai bangunan kuno
yang dirimu sendiri enggan membaca

Battangan, 2015


Komentar

Unknown mengatakan…
Sayang tak ada putuna
Ladang Sunyi mengatakan…
pinginnya sich aku kasih pantainya, tapi aku belum punya camera, mau cari di google,,, gak baik.

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani