Malam dan Wanita


Malam minggu aku berjalan sendirian, menyuri jalan. jalan yang penuh kendaraan. kendaraan dan wanita. tak ada kendaraan yang tanpa wanita. 99,9% wanita. entah apa yang ditawarkan jalan terhadap perjalanan ini?
perkembangan wanita dan perubahan wanita menjadi momok yang berarti untuk zaman sekarang. motif, modis dan mode menjadi setumpuk sekawanan peristiwa yang dikejar wanita. wanita memang luar biasa dalam membingkai tubuhnya. hanya saja kadang perspektif kita yang kurang memahami keadaan wanita.
wanita dan perkembangan zaman selalu ada wajah baru, bentuk baru, dan seks baru. tapi bagaimana ketika seks tidak di jalur yang benar?
dan malam minggu ini saya berjalan hanya sebatas mencari inspirasi, saya berpikir, apakah ini yang dikatakan wanita kapitalis? wanita hedonis? wanita pragmatis? saya juga tidak tahu, yang jelas malam itu puisi menemani saya untuk terus mengolah apa yang aku lihat, sementara filsafat selalu mengajariku untuk menganalisis agar tercipta kata dan puisi dunia. karena kenapa? karena aku penyair dan filsuf.

catatan 11 Mei 2013, malam Minggu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani