Puasa




Kau hampir datang kepadaku
Untuk menjaga segala pintu ditubuhku
//puasa
Kau dekap aku
Kau setubuhi aku
Kau pelihara aku
//puasa
Pintu mataku
Pintu hidungku
Pintu bibirku
Pintu pikirku
Pintu jiwaku
Pintu hatiku
Kau jaga dengan setia
//puasa
Kau jaga sikapku
Kau jaga isi perutku
Kau jaga kata-kataku
Kau jaga lirik mata nakalku
//puasa
Kau tabur berkah semerbak bunga sorga
Di ladang ketakberdayaanku
Hingga matahari dan purnama
Menyatu dalam tubuhku
Membuka pintu-pintu kecil
Yang selama ini gelap oleh keseharian waktu
//puasa
Mataku kau jaga dari sekat pilu kabut-kabut
Dari tumpukan serakah dosa
Yang dibiarkan berserakan oleh massa
//puasa
Hidungku kau jaga dari menghirup asap tebal
//puasa
Bibirku kau jaga dari kata-kata kotor
Dari sumpah serapah dan janji-janji kosong
//puasa
Jiwaku kau peluk erat,
Menzikirkan kerinduan
Melafalkan nama Tuhan
//puasa
Hatiku kau isi kerinduan
Kau beri sejuk cinta dari segala kesejukan
//puasa
Langit mulai membujurkan tangan
Senja meraba mata dan sebentar lagi adzan bertahta
Dan kita berbuka di ruang “Ke-Tuhan-an”

Jogja, 25 Juni 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Tari India Yang Sarat Spiritualitas