Walau Aku Bukan Mereka



Di waktu lelah
Mataku tak kuat untuk lelap, tapi
Pikiran selalu mencari aktivitas
Naik ke cakrawala
Melihat bintang dan bulan

Walau aku bukan mereka  
Rasa pun bersuara menjadi puisi
Berlinang
Menangisi hidup yang tak hidup

Kuberi sedikit sinar
Bintang yang suram di sana
Walau tanganku tak sampai, tapi
Mataku masih memiliki tangan
Yang mampu menyentuhnya

Sebentar lalu kulepas
Ia pun terbang dengan sinar terang penuh lekuk
Sampailah di batas waktu yang dijanjikan tuhan

23 Desember 2010 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani