Para Korban Bencana Merapi
Para korban di pengungsian
Yang kalah dalam melangkah
Yang di derah oleh kesedihan
Jangan biarkan dia sendiri
Waktu membawa kabar tentang mereka
Nasib mereka menempel di tangan semesta
Mereka berbaris di cakrawala
Mengandung harapan buah kehidupan
Para korban, para pendosa
Pola gelap, lahar dan pasir di jalan
Tak bisa aku usaikan
Bila engkau biarkan mereka
Di ruang rasa engkau di buru banyang-bayang
Lelapmu penuh kata-kata
Dan bahasa mereka akan sukar engkau eja
Jangan sangka mereka itu kaya
Karena korban merapi juga berkembang, seperti Negara
Jangan anggap dirimu kaya
Bila tetanggamu masih menderita
Indonesia mestinya di bangunkan
Dan perlu di keberanian
Agar permintaan mereka tidak perlu formal
Orang-orang menjadi korban
dalam tidur malammu tak nyenyak
Perempuan menyuapi putra-putrinya.
Tangan-tangan kotor seperti rumah-rumah
meraba-raba dari jendelamu
dalam tidur malammu tak nyenyak
Perempuan menyuapi putra-putrinya.
Tangan-tangan kotor seperti rumah-rumah
meraba-raba dari jendelamu
Jumlah mereka tak bisa engkau nilai dari nol
Mereka akan menjadi segala korban
dari kepentinganmu
senyum mereka terlihat indah
meringis karena agamamu
penyakit, kuman-kuman dari barak-barak gelap
akan singgah di gorden semesta
dan buku harian relawan
Mereka akan menjadi segala korban
dari kepentinganmu
senyum mereka terlihat indah
meringis karena agamamu
penyakit, kuman-kuman dari barak-barak gelap
akan singgah di gorden semesta
dan buku harian relawan
Orang-orang miskin tetap menjadi sejarah
bagai awan panas dan lahar dingin yang selalu ada
bagai hidup yang selalu membayang
Orang-orang korban mengangkat diri sendiri
di dada kita
mungkin di dada mereka sendiri
ya, kita hanya mampu membantu
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Allah
bagai awan panas dan lahar dingin yang selalu ada
bagai hidup yang selalu membayang
Orang-orang korban mengangkat diri sendiri
di dada kita
mungkin di dada mereka sendiri
ya, kita hanya mampu membantu
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Allah
Cangringan, 11 Desember 2010
Komentar