Surat Dari Waktu
Sebenarnya banyak kata yang bertebaran di cakrawala
Tapi mengapa bintang masih terlihat cerah?
Begitulah sebenarnya sajakku berkata pada kita
Berkata lewat siang malam
Yang tak henti-henti menyuarakan bahasa Tuhan
Bahasa yang tak semua kita menemukan
Seluas jiwa menangkap luka, sederet masa
Bertebaran di detak jantung rahasia
Kutanam tunas kata didaratan
Sementara waktu memilih dunia lain
Surat itu menjaga jendela dan pintu
Ia tak ingin surat pertamanya melukai semesta
Surat itu datang kembali
Bertuliskan bencana-bencana kekinian
Jogja, 2010
Komentar