Sejarah Malam

Mengapa malam semakin sepi?
Dan tubuhku pergi ke cakrawala
Aku sendiri, diam semakin tak kumengerti

Di kedalaman sana
Aku menemukan titik jumpa
Di bawah bayang-bayang

Sejarah malam
Untuk melihat matahari
Mencatat kerinduan

Kehausan di tengah kerinduan
Kutidur dari arus aliran
Dan mengitari kerinduan
Bersama kelaparan dan kahausan

Aku bangun untuk melihat cahaya
Menyalakan keberbagai kerinduan
Dahaga atas ketakberwaktuan

Karena harapan dan hasrat
Adalah sebuah keberlanjutan

Sumenep, 28 Juni 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani