Hari Kedua

Kukirim pesan pada langit

Meminta pertanggungjawaban

Atas perlakuan yang menimpa cakrawala

Hingga ia sakit dan gelisah dengan malam



Hari ketiga jawaban itu berbisik di jendela kecil

Bersuara pelan dan senyum lirih

Entah apa yang dibawa

“Kubawa deritamu bersamaku, ke semesta tak berwaktu

Karena alam ini sudah renta dan tak mampu

Menolong kita”



Yogyakarta. 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura