Dalam Bisik Hening
Siapa yang mengantarkan suara bisik
Ke pulau dimana hatiku berteduh
Masihkah dalam hening
Membangi
menyimpan resah
Pada wadak-wadak cakrawala
Juga, melempar bisik itu
Pada kerinduan spiritual dan
Orang-orang berdiri tegak
Dengan keramaian teknologi
Masihkah suara itu
Memotong kesunyian yang tak panjang
Hingga bisik itu bersalaman pada malam
Dengan tangan halus dan dingin
Lalu, siapa yang memberi bisik itu
Lampu-lampu?
Lahir dari jiwa, berakhir di kata-kata
Ingatkanlah
Bisik-bisik cinta dari pertemuan
Bahasa yang menyapa lewat senja dan air sungai
Maka, kami bersetubuh mandang panjang
Memutih, hadir, mengalir
Di awal pertemuan
Di tengah ke-dalam-an
Di ujung persemaian
Semangatlah
Engkau yang menjelma hening
Dan aku yang berjalan di wajahmu
Bukankah kata-kata lahir dari rasa dan kemauan
Ya, di tengah kita
Dengan satu rasa dan saling menyapa
Pada serumpun simbol-simbol rerumputan
Aku datang
Menjemput kemenungguanmu
Hingga kita sepakat
Untuk bersama meniup bisik itu menjadi hari yang terang
Di ruang penuh keheningan
Waduk Sermo, 2010
Ke pulau dimana hatiku berteduh
Masihkah dalam hening
Membangi
menyimpan resah
Pada wadak-wadak cakrawala
Juga, melempar bisik itu
Pada kerinduan spiritual dan
Orang-orang berdiri tegak
Dengan keramaian teknologi
Masihkah suara itu
Memotong kesunyian yang tak panjang
Hingga bisik itu bersalaman pada malam
Dengan tangan halus dan dingin
Lalu, siapa yang memberi bisik itu
Lampu-lampu?
Lahir dari jiwa, berakhir di kata-kata
Ingatkanlah
Bisik-bisik cinta dari pertemuan
Bahasa yang menyapa lewat senja dan air sungai
Maka, kami bersetubuh mandang panjang
Memutih, hadir, mengalir
Di awal pertemuan
Di tengah ke-dalam-an
Di ujung persemaian
Semangatlah
Engkau yang menjelma hening
Dan aku yang berjalan di wajahmu
Bukankah kata-kata lahir dari rasa dan kemauan
Ya, di tengah kita
Dengan satu rasa dan saling menyapa
Pada serumpun simbol-simbol rerumputan
Aku datang
Menjemput kemenungguanmu
Hingga kita sepakat
Untuk bersama meniup bisik itu menjadi hari yang terang
Di ruang penuh keheningan
Waduk Sermo, 2010
Komentar