Gubuk Damai

Bagi yang berkabut
Menutupi relung-relung jiwa
O, hidup hari ini, aku damai bersama diri
Tempat mempertanyakan diri
Walau angin membawa sayap patah
Segala bunyi malam memecah keangkuhan
Manusia
Mencari kejernihan semesta
Untuk menemui hidup
Selalu ada yang baru

Jogja, 16 Februari 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura