Di Kamar Rindu

Hujan turun sebelum senja

Mengisi agenda malam

Air tengkurep di atas atas

Meresap dipelataran pertapa


Angin masih sedingin rindu

Ketika bertemu daun dengan sendu

Kuselesaikan beberapa huruf

Di ranting daun menari

Mengusik keterlanjangan mataku

Walau tak retak, hujan berwajah rindu

Seperti selelu berganti

Seperti jejak langkah

Tak terasa mengapung di angkasa


Yogyakarta, 16 Februari 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura