Bersuara Apa Adanya

Biarkan puisi ini bersuara apa adanya
Membiarkan orang-orang mencari
Tapi, kedashsyatan tetap aku yang punya
Tersimpan dikedalaman pencipta

Aku berpuisi pada kita
Bahwa aku mempuisikan adanya sendiri

Puisi tak melahirkan dirinya sendiri
Ia dilemparkan ke dalam semestaku
Akulah yang menanggung kehidupannya
Membiarkan ia bermain dengan penyair-panyair
Agar ia menguasai gerakanku
Untuk memikul huruf-huruf semesta

Maka, kuciptakan pentas-pentas
Untuk menampilkan kita dan puisi
Walau engkau belum mampu
Menciptakan aktual-aktual
Dalam kehidupanmu

Januari, Yogyakarta, 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura