Tengah Malam Sehabis Mimpi Membunuh Ular

Benda-benda dalam waktu
Kata-kata dari tuhan
Telah tersembunyikan waktu

Aku di panggil untuk menghadapmu
Sebagai salam keberlanjutan
Yang duduk dalam sunyi
Merekahkan bunga-bunga yang masih beku
Yang tertetesi keringat malam

Walau pada akhirnya semua menjadi nyaman
Bersama gelap ombak dan hujan di kamar

Akupun rebah bersama waktu
Meluangkan rasa sebagai wadak hamba yang lemah
Dalam mimpi semua terlihat bahagia bersama kerumunan

Ketika sunyi datang membangukan,
aku berada pada sebuah waktu yang tak kumengerti

semua menjadi sepi merayap tubuh
detik waktu terdengar di dinding
memecah kesunyian malam

tak ada yang belum kumengerti
untuk kesekian kali menyapa malam itu
tubuh menggigil tak mampu kulelapkan
walau padanya aku biarkan kata-kata
terlukis bersama malam-malam

tak ada yang mampu menjawab
walau terjawab sebagai jawaban


Yogyakarta, 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura