Ramuan Sabar
Masa kini adalah masa ketidaksabaran
Engkau sudah tak sabar untuk menumbuhkan waktu dalam diri
Makan capat saji, kerja cepat mare, semua serba cepat
Mati pun juga cepat
Begitulah jika engkau tak sabar dalam keseharian
Semua tak kuasa menahan diri
Semua tak membutuhkan detik
Bahkan tak membutuhkan jejak
Lihatlah waktu selagi matamu masih berkedip
Berjalanlah selagi kakimu bergerak
Rembulan-matahari pun seperti itu
Dia selelu setia pada waktu, setia pada masa
Ombak terdengar rapi, tapi
Lautan masih menunggu angin
Kita tertatih-tatih dalam jejak
Rumput pelan-pelan menjalari angkasa
Tumbuhan beranjak menuju cakrawala
Itu pun karena bantuan waktu
Dia hidup untuk waktu, mati pun untuk waktu
Karena semua yang menentukan adalah waktu
Belajarlah pada waktu
Menangislah untuk waktu
Bekerjalah untuk waktu
Waktu adalah kesederhanaan, kesejukan dan kelembutan
Engkau akan damai bersamanya
Dalam mengurai ramuan ampuh kehidupan
Yogyakarta, 2010
Engkau sudah tak sabar untuk menumbuhkan waktu dalam diri
Makan capat saji, kerja cepat mare, semua serba cepat
Mati pun juga cepat
Begitulah jika engkau tak sabar dalam keseharian
Semua tak kuasa menahan diri
Semua tak membutuhkan detik
Bahkan tak membutuhkan jejak
Lihatlah waktu selagi matamu masih berkedip
Berjalanlah selagi kakimu bergerak
Rembulan-matahari pun seperti itu
Dia selelu setia pada waktu, setia pada masa
Ombak terdengar rapi, tapi
Lautan masih menunggu angin
Kita tertatih-tatih dalam jejak
Rumput pelan-pelan menjalari angkasa
Tumbuhan beranjak menuju cakrawala
Itu pun karena bantuan waktu
Dia hidup untuk waktu, mati pun untuk waktu
Karena semua yang menentukan adalah waktu
Belajarlah pada waktu
Menangislah untuk waktu
Bekerjalah untuk waktu
Waktu adalah kesederhanaan, kesejukan dan kelembutan
Engkau akan damai bersamanya
Dalam mengurai ramuan ampuh kehidupan
Yogyakarta, 2010
Komentar