Malam Saja Tak Cukup
Malam saja tak cukup untuk bermalam-malam
Karena waktu tak akan pernah melupakan dirinya
Siapa pun tak luput dari rengkuhan-rengkuhan detik
Yang senantiasa melukiskan daun menari
Kulukis malam-malam itu dengan indah
Mencari keringat emas yang tersimpan
Di ruang ketidakmengertian
Ruang-ruang berbicara pada langit
Malam pun berdialog dengan angkasa
Diri ini terkulai mesra demi satu angkara
Dimana kotak-kotak keramik
Yang ada di istanamu?
Mengapa engkau biarkan aku beralas daun
Dan tidur di atas kesederhanaan
Aku belajar kesederhanaan bukan dari kamu
Tapi aku dapatkan dari diperjanalan menuju
Ketinggian kata-kata yang segalanya menjadi ada
Dan segalanya tak bisa di tukur dengan benda
Dimanakah sekarang pesan itu kau simpan
Padahal semua orang sangat membutuhkan kesejukan
Melembabkan kegersangan keringat yang sudah berpuluhan tahun
Terkuras mengejar malam-malam
Apakah memang engkau sengaja
Membiarkan mereka mati kegersangan
Mati tanpa dimandikan
Aku sendiri tidak mau, dan pasti semua orang juga demikian
Aku berharap pesan itu kau layangkan untuk anak-anakku
Untuk keluargaku, mereka hidup bersama untuk kebersamaan
Kebersamaan adalah keadilan
Keadilan adalah kebersamaan
Begitulah pesan terakhir dari aku sebagai panyair
Sebagai orang sederhana dan dermawan
Yogyakarta, 2010
Karena waktu tak akan pernah melupakan dirinya
Siapa pun tak luput dari rengkuhan-rengkuhan detik
Yang senantiasa melukiskan daun menari
Kulukis malam-malam itu dengan indah
Mencari keringat emas yang tersimpan
Di ruang ketidakmengertian
Ruang-ruang berbicara pada langit
Malam pun berdialog dengan angkasa
Diri ini terkulai mesra demi satu angkara
Dimana kotak-kotak keramik
Yang ada di istanamu?
Mengapa engkau biarkan aku beralas daun
Dan tidur di atas kesederhanaan
Aku belajar kesederhanaan bukan dari kamu
Tapi aku dapatkan dari diperjanalan menuju
Ketinggian kata-kata yang segalanya menjadi ada
Dan segalanya tak bisa di tukur dengan benda
Dimanakah sekarang pesan itu kau simpan
Padahal semua orang sangat membutuhkan kesejukan
Melembabkan kegersangan keringat yang sudah berpuluhan tahun
Terkuras mengejar malam-malam
Apakah memang engkau sengaja
Membiarkan mereka mati kegersangan
Mati tanpa dimandikan
Aku sendiri tidak mau, dan pasti semua orang juga demikian
Aku berharap pesan itu kau layangkan untuk anak-anakku
Untuk keluargaku, mereka hidup bersama untuk kebersamaan
Kebersamaan adalah keadilan
Keadilan adalah kebersamaan
Begitulah pesan terakhir dari aku sebagai panyair
Sebagai orang sederhana dan dermawan
Yogyakarta, 2010
Komentar