dan partai apa saja yang ada, pada waktu itu, anda bisa melihat buku ini, karena dalam buku ini terdapat banyak sekali partai-partai mulai diadakannya pemilihan umum di Indonesia.
Oleh: Matroni Musèrang* Falsafah hidup orang Madura mencakup konsep penghormatan kepada orang tua, guru, dan pemerintah, serta nilai-nilai kerja keras dan saling tolong-menolong, inilah nilai substansi dari falsafah hidup orang Madura. Makna penghormatan untuk saat ini bukan hormat hanya bermakna fisik, karena memiliki jabatan struktural, akan tetapi penghormatan itu ada lantaran kita memiliki nilai falsafah keseharian yang lahir dari kebudayaan masyarakat Madura, misalnya karakter keras. Pembawaan keras dalam peribahasa ini tidak semata-mata mengacu pada sifat kekerasan fisik, apalagi dengan menggunakan senjata tajam (celurit dan keris). Keris disini penting dipahami sebagai representasi dari prinsip kebenaran dalam konteks keilmuan. Keris yang secara fisik berupa besi berlekuk panjang dan lancip merupakan penggambaran sebuah kebenaran yang hakiki (substansial) yang didalamnya mengandung nilai-nilai kebudayaan. Kebenaran hakiki dan tidak terbantahkan d...
Matroni nama Pena dari Matroni Muserang lahir dan besar di Sumenep, pengajar filsafat di STKIP PGRI Sumenep, buku antologi puisi “Aku dan Pintu, 2020”. Tahun 2017 di undang temu sastrawan Asia Tenggara (MASTERA) puisi. dan penulis puisi antologi bersama. BUKU 1. Aku dan Pintu (antologi puisi, 2020) 2. Falsafah dan Ziarah Kebudayaan (kumpulan esai, 2023) BUKU ANTOLOGI PUISI 1. Madzhab Kutub (2010) 2. Suluk Mataram (50 penyair Membaca Yogya, 2012) 3. Sauk Seloko (bunga rampai pertemuan penyair nusantara VI, 2012) 4. Satu Kata Istimewa (2012) 5. Di Pangkuan Yogya, (2013) 6. Sebab Cinta (2013) 7. Lintang Panjer Wengi di Langit Yogya (2014) 8. Negeri Langit (negeri poci 5, 2014) 9. ...
Oleh: Matroni Muserang* Saya hidup dari lingkungan Nahlatul Ulama (NU) yang sejak kecil di didik orang tua untuk selalu dekat dengan tanah. Sejak Mts saya sudah biasa membawa letong ke ladang, orang tua saya petani dan petuak sampai saya lulus S2, karena setelah tahun 2019 orang tua tidak mampu lagi bekerja karena covid. Saat bapak bertani, saya selalu dibawa ke sawah dan ladang sekadar membajak dan menanam padi, jagung dan kacang tanah. Hidup di kampung, yang jauh dari ambisi kekuasaan dan politik itulah yang membawa saya harus belajar lebih serius bahwa ilmu itu untuk membawa manusia pada puncak cahaya, sementara kekuasaan atau jabatan membawa manusia pada puncak kepuasan. Dari sini penting untuk membedakan paradigma kita dalam melihat posisi manusia. Sebagai contoh, viralnya seorang K.H Ahmad Fahrur Rozi (Gus Rozi) sebagai anggota dewan Komisaris PT. Gag Nikel, perusahaan tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Secara pribadi saya tentu hormat kepada id...
Komentar