Permintaan

Semenjak kurengkuh hati lembutmu
Kau sandungkan rasa untuk menempelkan kata ke langit
Seperti peperangan besar yang belum terjadi pada orang lain
Kini kami sudah menang, dan kemenangan itu
Takkan ada batu yang mampu menyandungkan kaki
Untuk kembali pada ruang ketidakpastian
Karena kami saat ini sudah duduk rapat dalam jalinan huruf-huruf Tuhan

Pengok, Jogja, 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura