Penyair, Petanda yang Ditandai

Ron, engkau memilih sengsara, katanya
Karena engkau jadi penyair
Sungguh kau tak menghargai detik waktu berjejak

Kau belum merasakan bagaimana berjejak
Hingga kau tak peduli angkuhmu melukai matahari

Hidupmu yang serba ada, tak sadari
Ia akan mati dengan jejak waktuku

Kini, aku hanya menjejakkan kata
Untuk merobohkan angkuhmu

Boleh kau angkuh seperti itu karena hartamu
Tapi, kau tak akan merasakan kebahagiaan
Kau akan mengemis padaku
Apa arti hidup yang mengalir dalam darahku

Pengok, Jogja, 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura