Detak Yang Tak Terbaca Tuhan

Setiap detak yang tak terbaca tuhan
Engkau terasa bebas menginjak-injak
Membersihkan keraguan

Sehelai mimpi terbuang sia-sia
Karena embun merapi menutupi pandangan pagi
Aku tetap melangkah bersama roda kehidupan
Mengisi sisa-sisa mimpi yang tak terbaca tuhan

Yogyakarta, 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani