Dengan Tidak Sengaja

Dengan tidak sengaja aku berjalan
Dengan tidak sengaja aku berkata
Dengan tidak sengaja aku baker negarmu
Agar ruang ketidakmengertian ini menjadi bangga
Agar kelapan kepada menjadi sangset

Walau aku tetap hidup seperti ini
Aku tidak mau berjalan bersama kalian
Aku nyaman berdiri di atas diriku sendiri
Sambil menyampaikan pesan indah kepada dunia
Sebab aku berjalan tanpa sebab dan kepentingan
Aku ikhlas seperti matahari yang tak berkata apa-apa kepadaku


Kira-kira begitu kita ke depan
Menghadapi diri dan kedirian
Tanpa sesebab apa pun yang mengurasi sakumu
Aku tidak yakin engkau akan suka berjalan walau tanpa uang

Sesepi bunga yang terasa itu pun tak aku rasakan pada saat ini
Semerah apa pun darah kita, engkat tidak akan bisa mengulang bibir lembut di atas bintang

Apakah kita tetap seperti hujan kadang tidak ada
Atau kita akan seperti malam kadang tidak ada
Juga atau kita ingin menjadi penyair kadang juga tidak ada
Lebih baik kita menjadi dirimu sendiri dalam kedirianmu
Itulah puisi yang tertinggi dalam dirimu
Walau tak ada orang yang mampu menuliskannya untuk kekasih

Yogyakarta, 6 Mei 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani