Malam ini

Malam ini
keperawananku telah tercabik-cabik
oleh keperkasaan dingin
mendekap tubuh
di ranjang kesunyian

Aku malu
karena mahkota tak lagi ada
untuk dicicipi

Aku mengigil
keeratan dingin
menemani malam
di saat ranjang tak berselimut
Ia terbaring
temani tidurku
di atas kanvas
yang kian melepuh

Malam menangis
membuat mata tak terpejam
hingga senja datang membawa malam.

Yogyakarta, 2006

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura