Hujan, Tak Boleh Pulang

Engkau bilang, karena sepi menyergapmu
Takut, selalu menyeramkan

Aku pun memaksa mengurai kata lembutmu
Untuk diperkenankan pulang, tidur

Di sini engkau bisa tidur, ucapmu merayu
Setetes hujan di luar jendela
Padahal malam belum lengkap
Tinggal separuh untuk kita

182009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani