Suara di Balik Tatapmu

Menatapmu
Yang tampak bening bersembunyi

Mendengarmu
Bergema terang lembab

Seperti itu?

Si suara yang dulu melangit
Sesobek kanvas tertaburi duri-duri
Setangkai sesren yang tak manis

Bila berani bersuara tanpa kata

Sesuatu yang bukan kata dan suara
Yang diam di batu cair
Yang pernah membekukan suara
Mengurai luka

Yogyakarta, 22 April 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura