Sela-Sela Yang Tak Kuciptakan Sendiri

Kurasa dalam bahasa kubaca setiap cela
Yang mendengarku

Di kedalaman dalam luas waktuku
Tak tertera dengan sederhana
Oleh setetes suara malam di sisa usiaku

Sehabis makan malam
Dengan ikan ayam di dada
Mencela roti bangsa
Yang tak sabar meninggalkan susah-susah

Aku tak menemukan angka di matahari
Tapi di ruang jiwaku aku lihat samudera tak terbatas mengalir
Ke dalam darahku

Ikan, kata dan kegembiraan
Mengisi sela-sela
Yang tak kuciptakan sendiri

Partikel-partikel bahasa
Yang kulihat nyata, ternyata
Lari menemui ruang tulangku
Seperti aku yang sedang lapar membutuhkan semesta

Selembar perjalanan kutulis di ufuk malam

Semesta ini seperti kertas kosong
Tempat menanam kata
Bersayap beribu rasa
Beranting kelembutan
Berdaun kesejukan
Berbuah kebahagiaan

Jogja, 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura