Pendopo
Setelah perjalanan di atas onthel menyenangkan
Tapi, jiwa ingin sekali bermain bintang di atas sana
Entak kenapa aku belum bisa mengeluarkan kata
Sebagai percakapan awal denganmu
Sesampainya pada pendopo yang tak aku rasa maknanya
Sesampai juga alunan kata terkata oleh lubang-lubang rasa
Kulihat ada yang bermain teater dengan cakrawala
Ada yang baca puisi dengan bahasa, tapi satu
Yang sampaikan; jangan biarkan kata-kata itu kelaparan?
Sebab dia akan menjauh jika kau salah merawat
Apalagi dia sampai lapar
Makanya kulembutkan malam itu
Sebagai awal untuk merangkai linangan kata
Agar lautan di pendopo itu menjadi manis dan kecut
Sebab tak selamanya lautan menjadi gelombang
Kadang dia menjadi bahasa
Kadanga menjadi kata
Kadang menjadi lembut
Kadang juga menjadi cinta
Ini semua karena pendopo telah lama bersuara
Hanya saja rasa kita kurang dekat dengan kulit luarku
Makanya kuharap luatan tetap tanami api
Sebagai baktiku kepada dunia
Sebagai asalku kepada bunda
Sebagai sejarahnya kepada raja
Itupun kalau kata-kata tetap setia menjadi jalanku
Kalau pun tidak; masih ada biji di balik kata-kata
Dan itulah yang akan selalu aku harap
Sebab hanya harapan yang aku lihat sejak tadi pagi
Di Malioboro
Jogja, 2009
Komentar