Pada Laptop Pinjaman Itu

Pada sebuah kamar yang sempit

Kudiami bersama Tari

Dan tiga rak buku tertata pada musik pagi

Minggu selalu kubaca koran

Selalu puisi tercerai rapi pada derai jiwa

Aku ingin puisi itu terlahap dalam cita kepala

Kubuka laptop itu

Terlihat satu gambar salib Jakarta di Timur Monas

Kubuka sejengkal mimpi untuk menarai

Agar tak terlihat bahwa agama bukanlah materi

Tapi, jembatan waktu untuk aku dialogkan bersama

Kemudian itu tak selesai, aku selalu ingin perang

Perang melawan malam, siang dan senja

Dan mereka tetap ingin.........

Di kamar yang sempit

Musik yang hanya sebentar.

2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura