Batu Yang Tengadah

kereta berlaju melintasi larut malam
pinggiran malioboro
tumpukan rokok menyebutmu
dekat batu yang tengadah malu
malam bergetar bening segurat lampu
sebelum tiba minggu sebelum ada embun
teresap senyum purnama
dan di balik tirai sepasang mata
sebait air mata
setenar ruh bintang
menetes di rahimmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura