Suatu Mimpi Dalam Cangkir Kopi

matamu tak bertempat
lagu malam dalam mimpi
meresap diperataran surau-surau waktu
melesat di angkasa jiwa, menjadi istana kata

sesepi pagi
sedemikian rapi
singgahan-singgahan kantor megah
rapi seperti papi
papi seperti sapi
sapi menjadi rugi
rugi menjadi sesamapainya putih

semua mimpi, minum kopi
makan sapi, dari api
entah serampangan dalam pandangan suri

kita sekira malam
padahal hanya lumba-lumba di lautan bara
di lembah-lembah pekarangan singgah

entah karena malam terlalu cepat aku jalani
atau karena kopi kurang banyak aku beli
di warung maling-maling bangsa
setajam remaja mengais seutas bara dalam jiwa

Jogja, 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura