Kamar Senja

berjalan itulah yang menjadi agendaku
hanya bunyi malam berkelenengan
melembut, melodis
untuk merangkai orang-orang ternama
agar aku menjadi seperti mereka, tapi
itu hanya harapan waktu yang pasti ada

dalam kamar senja aku berharap
hanya kata yang bisa membantuku
dalam mencipta penyair, sastrawan dan budayawan

senja yang kulihat di sini
bersikap indah
malam nyaman, di pahat di tepi waktu
oleh kata
tidurnya bermakna,
kau tak akan yakin,
bungunkan, biar dia bicara

Jogja, 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura