Akankah

akankah malam nanti

kata-kata itu akan lahir kembali

mengisi ruang-ruang kosong dalam benak semesta

di waktu lapar menyakitkan

kekosongan lahir kembali

mengusik malam-malam

entah karena engkau kuiyakan diam dalam diri

atau karena memang manja dan sensual hingga menyibukkan

mata enggan tertidur

mungkin malam itu

terlalu indah kulewatkan

maka, bicaralah padaku

agar senja yang datang nanti

tidak lagi susah melihat langkah di atas rel

dan mata yang tak mau lelap

perkembangan senja

sudah tak lagi cerah

jiwa kita lapar

tingkah kita lapar

rasa kita lapar

kata-kata pun lapar

semuanya lapar

akibat ketidaksejukan ruang-ruang

Jogja, 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Matinya Pertanian di Negara Petani

Celurit, Simbol Filsafat Madura