Janji, Yang Tak Kumengerti

Ketamengertian
lahir tembang lain
menjadi usang

keterlihatan
malam kau mimpi
bertanya
dan menjawab
bulir jagung kedinginan
melekat di tepi sayap kunang
angin lumpu tak bertangan
menjelma sayup puisi

janji, nyusup pada selimut
dan merana bersama
tak mau aku kecup
kau berkata
suka air mata
mencintai duka
melebihi senyum liarmu
janji kubiarkan luka
dengan pisau ciuman
kurangkum selembar kertas
melukis jajaran gedung
14120708

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani