Buat Masa

secarik pisau redup
ada tak mengerti
senyum dan kematian
di jalanan
rangkaian perih wajahmu
kau tampakkan di antara
ketakmengertian
hingga kau terlukai sendiri

tak pernah meminta layu
walau ada semusim kemarau di matamu
merampas kegersangan samudera
kesendirian
sedikit dari banyak orang melukis
akan kecantikan
dengan batu baja
kecuali tak sanggup menanam arti
air mata dan kata-kata
nanti
orang lapar akan kemolekan waktu
dan kebeningan pun
hanya boleh menyentuh karya sendiri
dengan sepenggal puisi
jalan satu keabadian

14120708

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani