Negeri Gila
Sajak-sajak: Matroni el-Moezany*
Malam
hidupku selalu malam
siang pun juga malam
puisiku mati dalam malam
perjalananku kosong, karena malam
jiwa malam
ibadahku juga malam
waktu pun ikut malam
semua malam
akan kubunuh malam itu
Yogyakarta, 2008
Negeri Gila
negeri apa ini?
segala sesuatunya seperti kosong dari kepedulian
apa negeri ini sudah tidak memilik raja?
aku berpuluh-puluh tahun hidup seperti ini
masih saja malam hanya berteman lampu-lampu redup
negeri ini benar-benar jauh dari matahari bahkan bulan pun jarang terbit
apa ini karena kau tidak berkata pada semesta kata
atau kita sudah tidak peduli lagi pada rasa
sungguh kasihan
pada waktu kalau tak berwaktu lagi
padahal aku masih punya banyak perlu
untuk berpuisi dalam dalam
dan memikirkan negeri gila ini
Yogyakarta, 2008
Pagi Itu, Cerah, Tercerah
pagi itu, cerah, tercerah, tapi
tanpa rasa, tanpa jiwa dan tanpa kata
hanya kosong, hampa
karena semesta hanya diam
dan matahari membisu di terik siang
Yogyakarta, 2008
Malam
hidupku selalu malam
siang pun juga malam
puisiku mati dalam malam
perjalananku kosong, karena malam
jiwa malam
ibadahku juga malam
waktu pun ikut malam
semua malam
akan kubunuh malam itu
Yogyakarta, 2008
Negeri Gila
negeri apa ini?
segala sesuatunya seperti kosong dari kepedulian
apa negeri ini sudah tidak memilik raja?
aku berpuluh-puluh tahun hidup seperti ini
masih saja malam hanya berteman lampu-lampu redup
negeri ini benar-benar jauh dari matahari bahkan bulan pun jarang terbit
apa ini karena kau tidak berkata pada semesta kata
atau kita sudah tidak peduli lagi pada rasa
sungguh kasihan
pada waktu kalau tak berwaktu lagi
padahal aku masih punya banyak perlu
untuk berpuisi dalam dalam
dan memikirkan negeri gila ini
Yogyakarta, 2008
Pagi Itu, Cerah, Tercerah
pagi itu, cerah, tercerah, tapi
tanpa rasa, tanpa jiwa dan tanpa kata
hanya kosong, hampa
karena semesta hanya diam
dan matahari membisu di terik siang
Yogyakarta, 2008
Komentar