Monolog Sepi
Sajak-sajak: Matroni el-Moezany*
Monolog Sepi
hari-hari yang terlewat
menyentuh jiwa
mendung menemani pilu
getir ini hanya pasrah
bersujud
di langit, kesepian
Jogja, 2008
Tusukan Pisau Dapur
biarlah kematian
yang kau tusukkan di dada ini, tapi
tetap kuingin mata
dalam kelembutan pisaumu
Jogja, 2008
Hujan
baru kau sadari
hujan tak lagi ada
membasahi hatimu
Jogja, 2008
Pesan
hanya hidup
kau tahu bulan-matahari
yang lain hanya bentuk
dari penantian
tetap kucari
makna kehidupan
walau di matamu
tak terlihat keindahan
Jogja, 2008
Cium
cium membuat bibir basah
adalah puisi
puisi yang tak tersentuh
oleh kegersangan jiwa
Jogja, 2008
*Penyair kelahiran Sumenep 03 Maret 1985, aktif di Forum Sastra Pesantren Indonesia (FSPI), tulisannya sering bermunculan di media lokal maupun nasional, seperti Suara Pembaruan, Sindo, Swara Karya, Sinar Harapan, Merapi, Minggu Pagi, Solo Pos, Harian Joglo Semar, Lampung Post, Surabaya Post, Surya, Radar Madura, Majalah Muslimah dan Majalah Bakti. Sekarang tinggal di Yogyakarta. sekarang Nyantri di PP. Hasyim Asy'Arie
Monolog Sepi
hari-hari yang terlewat
menyentuh jiwa
mendung menemani pilu
getir ini hanya pasrah
bersujud
di langit, kesepian
Jogja, 2008
Tusukan Pisau Dapur
biarlah kematian
yang kau tusukkan di dada ini, tapi
tetap kuingin mata
dalam kelembutan pisaumu
Jogja, 2008
Hujan
baru kau sadari
hujan tak lagi ada
membasahi hatimu
Jogja, 2008
Pesan
hanya hidup
kau tahu bulan-matahari
yang lain hanya bentuk
dari penantian
tetap kucari
makna kehidupan
walau di matamu
tak terlihat keindahan
Jogja, 2008
Cium
cium membuat bibir basah
adalah puisi
puisi yang tak tersentuh
oleh kegersangan jiwa
Jogja, 2008
*Penyair kelahiran Sumenep 03 Maret 1985, aktif di Forum Sastra Pesantren Indonesia (FSPI), tulisannya sering bermunculan di media lokal maupun nasional, seperti Suara Pembaruan, Sindo, Swara Karya, Sinar Harapan, Merapi, Minggu Pagi, Solo Pos, Harian Joglo Semar, Lampung Post, Surabaya Post, Surya, Radar Madura, Majalah Muslimah dan Majalah Bakti. Sekarang tinggal di Yogyakarta. sekarang Nyantri di PP. Hasyim Asy'Arie
Komentar