MONOLOG SEPI

Sajak-sajak: Matroni el-Moezany*

Monolog Sepi

hari-hari yang terlewat
menyentuh jiwa
mendung menemani pilu
getir ini hanya pasrah
bersujud
di langit kesepian

Jogja, 2008

Tusukan Pisau Dapur

biarlah kematian
yang kau tusukkan di dada, tapi
tetap kuingin mata
dalam kelembutan pisaumu

Jogja, 2008

Hujan

baru kau sadari
hujan tak lagi ada
membasahi hatimu

Jogja, 2008

Pesan

hanya hidup
kau tahu bulan-matahari
yang lain hanya bentuk
dari penantian

tetap kucari
makna kehidupan
walau di matamu
tak terlihat keindahan

Jogja, 2008

Cium

cium membuat bibir basah
adalah puisi
puisi yang tak tersentuh
oleh kegersangan jiwa

Jogja, 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani