Malam Kutemukan Neraka

Sajak-sajak: Matroni el-Moezany*

Malam Kutemukan Neraka

para penyair harus di kutuk
malam kutemukan neraka

sajakku bagai bulan pecah
jadi sepuluh di senja petang
perjalanan bagai bulan yang tersebar
di huruf-huruf sajakku
waktu sudah seperti aku
kadang pecah jadi delapan, jadi sembilan
bahkan jadi abu yang tak kumengerti
untuk apa kutulis dalam lembar semesta

Sumenep, 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Kegelisahan di Bulan Kemerdekaan

Celurit, Simbol Filsafat Madura

Matinya Pertanian di Negara Petani