Yang Ingin Kukatakan
Sajak-sajak: Matroni el-Moezany*
Yang Ingin Kukatakan
puisi yang membuat risau, tapi
cahaya lebih terang
dari kata-kata
kau minta kutenang
kuingin cahaya lagi
jika kau luka sepertiku
kau akan lebih luka
dari kelukaanku
tak ada luka diriku
baik puisi dan rasa
kau tak bisa
karena sastrawan
tidak akan mampu
kecuali dirinya
tak kurasa
puisi bisa saja membunuh
atau membuang ke neraka
memangkasnya
dari ruang kosong
kau beranggapan
sebagaimana kau beranggap
kau menimpakan luka
yang tak adil merenguk rasa
jauh lebih luka
dari sekedar kelukaan
Yogyakarta, 2008
Sepotong Sajak
sepotong sajak
mengurai semesta
dalam tatapan mata
kusimpan kepiluan
menepis jejak
satu luka
mengendap
kuingin berlari
untuk tidak tersentuh
sepotong sajak
dalam goresan masa
Yogyakarta, 2008
Sesaat
dimanakah kamu?
aku mencari
di jejak kaki pelangi
yang tak kukira
bersama kita
kehidupan ini
Yogyakarta, 2008
Pohon
jika suara seperti pohon
untuk menuang bahasa
maka, rasa butuh kasih
untuk menaiki
Yogyakarta, 2008
Himpitan
pelan
waktu merambat hati
sepi sendiri
dalam himpitan masa
yang menikam diri
dalam ruangan ini
Yogyakarta, 2008
Yang Ingin Kukatakan
puisi yang membuat risau, tapi
cahaya lebih terang
dari kata-kata
kau minta kutenang
kuingin cahaya lagi
jika kau luka sepertiku
kau akan lebih luka
dari kelukaanku
tak ada luka diriku
baik puisi dan rasa
kau tak bisa
karena sastrawan
tidak akan mampu
kecuali dirinya
tak kurasa
puisi bisa saja membunuh
atau membuang ke neraka
memangkasnya
dari ruang kosong
kau beranggapan
sebagaimana kau beranggap
kau menimpakan luka
yang tak adil merenguk rasa
jauh lebih luka
dari sekedar kelukaan
Yogyakarta, 2008
Sepotong Sajak
sepotong sajak
mengurai semesta
dalam tatapan mata
kusimpan kepiluan
menepis jejak
satu luka
mengendap
kuingin berlari
untuk tidak tersentuh
sepotong sajak
dalam goresan masa
Yogyakarta, 2008
Sesaat
dimanakah kamu?
aku mencari
di jejak kaki pelangi
yang tak kukira
bersama kita
kehidupan ini
Yogyakarta, 2008
Pohon
jika suara seperti pohon
untuk menuang bahasa
maka, rasa butuh kasih
untuk menaiki
Yogyakarta, 2008
Himpitan
pelan
waktu merambat hati
sepi sendiri
dalam himpitan masa
yang menikam diri
dalam ruangan ini
Yogyakarta, 2008
Komentar